04 September 2012

Surat Terbuka John Henry Untuk Liverpudlian


Pemilik klub asal Amerika ini meminta maaf kepada fans karena membiarkan Andy Carroll pergi tanpa mendapatkan penggantinya. Pemilik Liverpool John W. Henry menulis surat terbuka kepada fans sebagai permintaan maaf klub atas kegagalan mereka di bursa transfer. Beikut isi surat sang pemilik yg udah di translet...

 "Saya sama kecewanya dengan semua orang yang terhubung dengan Liverpool FC bahwa kita tidak bisa menambah pasukan di transfer window musim panas ini, tapi itu bukan berarti kurangnya semangat atau usaha dari orang orang di bidang itu. Mereka bekerja sangat keras di hari terakhir transfer window untuk mendapatkan penyerang yang diharapkan. namun sayang, saat itu kita tidak memperoleh kesepakatan untuk mendapatkan mereka. Tapi musim panas ini kita mendatangkan 3 pemain muda, tapi sangat bertalenta yaitu Joe Allen, Nuri Sahin dan Fabio Borini bersama 2 pemain potensial masa depan, Samed Yesil dan Oussama Assaidi, tidak bisa dianggap kegagalan karena kita membangun untuk masa depan. Mungkin ada sebagian orang yang tidak menganggap penting mempertahankan para pemain terbaik kita saat musim transfer ini. Kita berhasil mempertahankan Daniel Agger, martin Skrtel dan Luis Suarez. Kita menghargai kepercayaan mereka akan klub ini. Dan kita berhasil membuat kesepakatan baru, kontrak jangka panjang untuk Luis dan Martin." 

 "Tidak ada yang bisa mempertanyakan komitmen kami kepada klub. Tentang Brendan Rogers, ia adalah pelatih muda bertalenta dan kita berharap banyak kepada keputusannya dalam membentuk pasukan. Ini masih dalam proses. Perlu waktu bagi Brendan untuk menanamkan filosofinya ke pasukannya dan menjadikan mereka persis seperti yang ia harapkan nantinya. Kebijakan transfer bukan hanya masalah seberapa dalam dompet anda. Ini adalah - dan akan selalu - tentang memperoleh hasil maksimal dari berapa yang dikeluarkan sehingga kita bisa membentuk kualitas terbaik.Kami mendukung UEFA's Financial Fair Play yang dibacakan lagi minggu ini oleh Mr. Platini - yang kami acungi jempol. Kita harus mengikuti arahan Financial Fair Play bahwa pengeluaran harus sebanding dengan pendapatan. Kami berhasil dalam perkembangan sisi komersial klub dan hasilnya akan memberi kita kekuatan lebih di pengeluaran di masa yang akan datang. Kita masih dalam proses untuk membetulkan kesalahan yang dibuat rezim yang lalu. Dan itu tidak bisa terjadi dalam semalam. Dan hal ini diperparah oleh kesalahan kami sendiri dalam dua tahun pertama pemindahan kepemilikan. Belajar dari pengalaman, namun tanpa kesalahan, kesehatan klub jauh lebih baik hari ini dibanding saat kami ambil alih." 

 "Pengeluaran bukan hanya tentang membeli talenta. Ambisi kami tidak tercetak di sebuah semen berukuran setengah meja yang mahal, perbaikan sementara yang hanya memberi pemasukan selama dua tahun. Kami lebih menekankan menggunakan tim kepelatihan, yang sedang berkembang dengan baik, dalam membangun pemain sendiri. Banyak pemikiran dan investasi sedang dibangun untuk menanamkan tradisi klub di jiwa para penerus. Sikap itu adalah untuk menang. Kami akan berinvestasi untuk sukses. tapi kami tidak akan menggadaikan masa depan dengan pengeluaran yang beresiko. Setelah hampir dua tahun di Anfield, kami sudah dekat untuk memperoleh sistem yang pas. Transfer window kemaren mungkin belum sempurna, tapi kami tidak hanya melihat sampai 16 minggu ke depan sampai dapat membeli pemain baru lagi, kami mencari untuk 16 tahun kedepan dan lebih jauh lagi. Hal ini adalah langkah pertama untuk mengembalikan klub terbaik di dunia kembali ke posisinya yang pantas. Ini tentu tidak mudah, mungkin tidak bakal sempurna, tapi ada satu tujuan yang jelas yang harus dikerjakan." 

"Kami akan membangun dan berkembang dari dalam, membeli dengan hati hati dan cerdas dan tidak akan membuang segala sumber daya untuk membayar biaya transfer yang semakin meningkat dan gaji yang diluar akal sehat. Kami tidak takut untuk mengeluarkan uang dan bersaing untuk yang terbaik tapi kami tidak akan membayar berlebihan untuk para pemain. Kami tidak akan menempatkan klub ini di posisi genting yang kami temukan saat kami mengambil alih Anfield. Klub ini jangan pernah kembali jatuh dalam hutang yang mengancam keberadaannya. Dan diatas semua, kami ingin menang. Ambisi itu yang mengarahkan kami dalam mengambil setiap keputusan. Ini adalah jalan Liverpool. Kami bisa dan akan menghasilkan pendapatan untuk meraih semua itu. Akan selalu ada kemunduran dari waktu ke waktu, tapi kami percaya kami memiliki orang-orang yang tepat untuk membawa kejayaan di Anfield. Akhirnya, saya bisa katakan, dengan otoritas yang kami miliki, bahwa ini bukan tentang keuntungan. Sebaliknya dari opini yang beredar, para owner jarang terlibat dalam olahraga untuk memperolah uang. Justru kebanyakan terlibat dengan klub untuk bersaing dan bekerja untuk klub. Kadang memang sulit. Dalam kasus kami, kami bekerja setiap hari untuk memperoleh pemasukan untuk perkembangan klub." 

"Kami hanya punya satu tujuan di Liverpool yaitu untuk bertualang untuk menjuarai Premiere League, dan memainkan sepakbola sesuai dengan harapan para suporter. Hal ini hanya akan terjadi jika kami melakukan hal yang benar dalam membangun klub ini yang masuk akal bagi para suporter, kami, dan semua yang mendukung kami. Kami akan memberikan apa yang sangat diharapkan oleh semua pendukung Liverpool Football Club." 

JOHN W HENRY (sumber: liverpoolfc.com)

Inspiratif! Seorang owner yang tidak mengharapkan prestasi instan, tidak seperti syeik Mansoor dan Roman Abramovich. Prestasi yang menyeluruh dari sisi finansial yang di awal pengambil alihan sangat buruk, kini sangat sehat, dan juga prestasi atletnya, dimana tidak hanya bisa membeli atlet jadi, tapi bisa membentuk atlet berprestasi. Bukannya tidak mau membeli pemain mahal, tapi ingin pemain yang sesuai dengan antara harga dan kemampuannya, tidak hanya saat ini tapi juga masa depan. Prinsip john henry yang emang udah malang melintang di dunia klub olahraga sejak lama pasti tau bahwa klub besar klo gak diurus bener akhirnya bakal ancur juga. Itu yang terjadi saat liverpool dia beli. 

 I'm with you, mister. You'll Never Walk Alone.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Biasakan Comment Yah ... You'll Never Walk Alone