24 September 2012

Pelajaran Berharga dari Terungkapnya Kebenaran Tragedi Hillsborough

23 Tahun dan akhirnya kebenaran itu pun terungkap.

Tragedi Hillsborough adalah sebuah catatan kelam dalam sejarah Liverpool. Dan dalam sejarah sepakbola secara keseluruhan. Nyawa 96 fans melayang sia-sia dalam pertandingan FA Cup antara Nottingham Forest dan The Reds di tahun 1989 silam. Sebelum kebenaran terungkap kemarin, para fans Liverpool menjadi sasaran utama tragedi ini. Selain menjadi korban, mereka juga dituduh sebagai penyebab utama tragedi ini terjadi. Bahkan harian The Sun sempat meletakkan tuduhan tanpa bukti ini di halaman depan mereka dan melabelinya “The Truth”.

Kini segalanya berubah. Sangat terlambat memang. 23 tahun adalah waktu yang terlalu lama bagi pemerintahan sebesar Inggris untuk memecahkan masalah semacam ini. Bahkan dibutuhkan petisi besar-besar dan sebuah badan independen (yang salah satu petingginya adalah fans Everton) untuk mendorong kebenaran bisa diungkapkan ke semua orang. Beberapa hal yang terungkap membuktikan bahwa fans Liverpool sama sekali tidak layak disalahkan dalam tragedi ini. Justru, mereka menjadi korban ketidaksiapan polisi dan semua elemen terkait dalam penyelenggaraan pertandingan tersebut. Termasuk juga tim medis dan ambulans mereka.

Dari catatan yang dimunculkan, 41 nyawa seharusnya bisa diselamatkan jika prosedur keamanan di lapangan bisa berjalan dengan benar. Fakta-fakta semacam ini disembunyikan secara memalukan oleh pemerintahan dan kepolisian Inggris. Berbagai pengakuan saksi diubah, ditambah-tambahi, bahkan dibuang. Para polisi juga melakukan segalanya untuk mencari bukti bahwa para suporter ini sedang dalam keadaan mabuk. Semua dilakukan demi menimpakan kesalahan kepada para fans -yang sebenarnya malah berjuang keras menyelamatkan nyawa siapapun yang berada di dekat mereka saat itu.

Karena itu, tidak heran jika kejadian mengerikan ini kini diberi label “The Biggest Cover Up in History” di Inggris. Sekarang, setelah semua terungkap ke publik. Berbagai pihak yang bertanggung jawab akan berhadapan dengan fase selanjutnya. Penghakiman dan keadilan bagi seluruh korban dan juga keluarga yang mereka tinggalkan. Perjuangan mereka selama 23 tahun terakhir ini untuk mencari keadilan sepertinya sudah akan menemui titik terang. Dan semua pihak pasti berharap, segalanya bisa diselesaikan dengan sempurna dengan semua “kejahatan” mendapatkan hukuman setimpal. Tidak hanya sekedar permintaan maaf.

Apa yang bisa kita dapatkan dari kejadian ini?

Banyak hal. Salah satu yang terpenting adalah membuat kita menyadari ada banyak hal lain yang lebih penting dibandingkan dengan pertarungan dua sisi di dalam lapangan. Hal-hal yang membuat sepakbola adalah bagian dari kehidupan itu sendiri -namun tidak akan pernah bisa melebihi makna kehidupan dari dalam diri semua orang. Tragedi Hillsborough seringkali menjadi bahan chant-chant menyedihkan dan tidak pantas dari fans-fans lawan ketika timnya berhadapan dengan Liverpool. Ini adalah satu hal yang diharapkan bisa hilang secara perlahan, hingga akhirnya lenyap sama sekali ke depannya. Kejadian ini adalah sebuah tragedi kemanusiaan yang menyedihkan. Bukan bahan cercaan atau makian yang layak diteriakkan di lapangan.

Bayangkan bagaimana perasaan keluarga para korban. Ada anak-anak kecil yang meninggal dunia dalam kejadian tersebut. Rasa hormat dan simpati tertinggi layak diberikan. Dan di saat semacam ini, rivalitas yang muncul harus benar-benar dipinggirkan terlebih dahulu. Para pemain sepakbola dari seluruh dunia memberikan simpati mereka. Klub-klub lain juga memberikan dukungan dan rasa hormat untuk Liverpool dan para korban. Everton -sang rival abadi- sempat memajang sebuah jersey dengan tulisan “Remembering The 96″. Sebuah bentuk dukungan yang luar biasa mengingat bagaimana persaingan kedua klub ini sepanjang sejarah.

 Sekarang, tinggal bagaimana para fans menyikapi hal ini. Sepanjang hari kemarin, masih banyak muncul cercaan dan sindiran yang tidak layak mengenai tragedi ini. Terutama di social media semacam twitter. Banyak fans klub lain yang tidak paham dan bahkan mungkin tidak pernah membaca mengenai apa yang sebenarnya terjadi, ikut-ikutan mencela. Sesuatu yang menyedihkan dan layak dimusnahkan dari dunia sepakbola.

Rivalitas dan sisi humanisme adalah dua hal yang berbeda dalam sepakbola. Untuk kejadian ini, seharusnya tidak ada lagi warna rivalitas yang terlihat. Semua pecinta sepakbola di seluruh dunia seharusnya memfokuskan diri pada satu hal: menuntut keadilan. Karena seharusnya tidak ada satupun fans sepakbola yang layak untuk tidak kembali ke rumah setelah datang ke stadion untuk mendukung tim kesayangan mereka.

Sebuah tragedi. Sebuah peringatan. Sebuah pelajaran untuk kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Biasakan Comment Yah ... You'll Never Walk Alone