28 Maret 2012

Pemerintah Dilema Soal BBM


Gonjang-ganjing soal rencana pemerintah untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang sedianya akan dilakukan per 1 April mendatang kian memanas. Pada Selasa (27/3) bahkan ribuan masyarakat yang terdiri dari elemen mahasiswa, buruh, dan rakyat miskin kota turun ke jalan untuk menyuarakan penolakan mereka. Per 1 April mendatang, pemerintahan yang dipimpin SBY-Boediono akan menaikkan harga bensin premium dari Rp 4.500 menjadi Rp. 6.000. Sebagai kompensasi, pemerintah memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat miskin yang dianggap berhak mendapatkannya. BLT sebesar Rp 150.000 per bulan bakal diberikan setiap bulannya selama 9 bulan. Meskipun ada kompensasi dan janji pemerintah untuk mengalihkan subsidi BBM ke sektor lain seperti pendidikan, banyak warga yang tidak setuju atas keputusan pemerintah ini. Harga bensin dianggap terlalu mahal. Sebenarnya, kenaikan harga BBM tidak hanya terjadi di Indonesia. Naiknya harga BBM dunia memicu kenaikan harga di sejumlah negara. Bedanya negara-negara tersebut sudah mempersiapkan segala sesuatunya seperti persiapan sarana dan prasaran transportasi yang memadai sehingga pengguna kendaraan bermotor bisa beralih menjadi pengguna transportasi umum. Seperti dikutip dari Business Insider, berikut ini adalah 10 negara yang menerapkan harga BBM termahal di dunia pada tahun 2012 menurut Airinc, sebuah perusahaan yang memantau harga minyak di seluruh dunia:
1.      Eritrea
Di Asmara, Eritrea, harga minyak adalah $9,58 per galon atau sekira Rp 23.000 per liter.
2.      Norwegia
Warga Oslo harus membeli minyak dengan harga $9,69 per galon atau sekitar Rp 22.200 per liter.
3.      Italia
Kota Roma menjual minyak dengan harga $8,51 per galon atau kira-kira Rp 20.260 per liter.
4.      Denmark
Di Kopenhagen, harga jual minyak adalah $8,48 per galon atau kurang lebih Rp 20.190 per liter.
5.      Monaco
Kota Monte Carlo menerapkan harga minyak sebesar $8,46 per galon atau sekira Rp 20.142 per liter.
6.      Inggris
Di kota London, harga jual minyak per liter adalah $8.12 per galon atau kira-kira Rp 19.333.
7.      Prancis
Kota Paris menawarkan minyak dengan harga $8,06 per galon atau kira-kira Rp 19.190 per liter.
8.      Hong Kong
Hong Kong merupakan negara Asia harga minyaknya paling mahal, yaitu $7,85 per galon atau sekitar Rp 18.690 per liter.
9.      Jerman
Di kota Berlin, harga minyaknya adalah $7,76 per galon atau sekira Rp 18.476 per liter.
10.  Jepang
Kota Tokyo menerapkan harga minyak sebesar $6.59 per galon atau Rp 15.690 per liter.

Adakah negara kita masuk daftar di atas??? Jelas negara kita termasuk murah dalam harga BBM, yang jg masih di subsidi pemerintah sendiri. Sebenarnya pemerintah terlalu berat mensubsidi buat BBM,, rata” saja hmpir 70% penduduk di Indonesia memiliki kendaraan bermotor yg notabene scara tidak langsung mereka di subsidi oleh pemerintah. Tahkah Anda??? Bahwa harga Rp. 4500/liter itu disubsidi pemerintah sebesar Rp. 3000/liter ,itu artinya pemilik kendaraan pribadi jika mengisi full BBM, telah di subsidi untuk mobil sbesar Rp. 120.000/liter dan motor sebesar Rp. 12.000/liter. Menurut perhitungan pemerintah, besaran subsidi tanpa kenaikan harga BBM akan mencapai Rp178,62 triliun, tapi dengan kenaikan harga BBM, maka subsidi bisa ditekan Rp137,38 triliun. Angka subsidi tersebut dengan asumsi harga minyak mentah Indonesia (ICP) 105 dolar AS per barel, kurs Rp9.000 per dolar AS, dan kuota BBM 40 juta kiloliter. Alasan utama kenaikan BBM adalah karena subsidi sudah membengkak dan ada kecenderungan harga minyak mentah meningkat, sehingga bila tidak ada kenaikan harga maka anggaran akan tersedot untuk subsidi BBM saja. Karena itu tolong dipahami benar” kebijakan yang diambil dengan menaikkan harga BBM. Pasalnya, bila tidak dikendalikan anggaran terhadap BBM bersubsidi bisa sangat membengkak sampai Rp 300 triliun. kenaikan harga minyak dunia sangat mempengaruhi kenaikan harga BBM. Saat ini, harga minyak dunia sudah mencapai US$ 128 atau setara Rp 1,1 juta lebih per barel. Sedangkan asumsi harga BBM kita hanya US$ 90 atau setara Rp 829 ribu per barel. Harga minyak dunia yang meningkat otomatis membuat semua pihak harus mengendalikan subsidi harga BBM. Selain itu, subsidi energi ini, selama ini lebih banyak dipakai kalangan menengah ke atas.

Kalau tidak menaikkan harga BBM, pemerintah harus memberikan subsidi yang berasal dari uang rakyat sendiri. Namun, yang merasakan kenikmatan subsidi BBM justru orang-orang yang mampu. Subsidi BBM itu selama ini dinikmati oleh orang-orang yang punya mobil, punya motor, orang-orang yang tergolong mampu (1 rumah bisa memiliki 3 atau 4 mobil pribadi, bahkan saat ini rata” 1 rumah memiliki 1 atau 2 motor). Padahal, subsidi yang mencapai ratusan triliun rupiah itu berasal dari uang rakyat juga. Implikasi dari subsidi BBM, mengurangi anggaran untuk kebutuhan-kebutuhan lain, seperti perbaikan jalan dan untuk rumah-rumah sakit. Kenaikan harga BBM secara langsung memang berimbas pada angkutan umum, namun tidak besar juga. Malah, masyarakat harus menyikapinya dengan bersikap efisien, misalnya dalam menggunakan kendaraan pribadi. Jadi mohon kepada masyarakat untuk memahami bahwa memang pemerintah  perlu menjaga anggaran dan menjaga agar Indonesia selamat dari permasalahan. Permasalahannya bukan soal dukung-mendukung kenaikan BBM, namun sekarang ini realitanya yang merasakan subsidi BBM orang-orang yang mampu. Lalu sebenarnya untuk siapakah mereka berdemo menentang kebijakan pemerintah??? Rakyat miskin kah atau orang” yang mampu mengendarai kendaraan bermotor???


»»  lanjut bacanya....

23 Maret 2012

Perkembangan dan Perubahan Target Pasar dengan Internet


Tahukah kalian bahwa perkembangan teknologi sangat mempengaruhi perkembangan pasar? Teknologi jaman sekarang telah membuat perubahan terhadap pasar yang tadinya hanya mentarget massa yang besar (hits) menjadi jutaan pasar yang mentarget pihak kecil (niche), jadi dengan kata lain walaupun kebutuhan ini hanya diakses dalam skala kecil tapi jenis kebutuhan seperti ini ada banyak sekali. Inilah yang dinamakan “Long Tail”. Contoh: 20 tahun yang lalu hampir setiap orang membaca informasi yang sama, menonton film yang sama dan mendengarkan musik yang sama, karena apa? Karena terbatasnya media produksi dan media distribusi. Dengan tingginya biaya produksi dan distribusi membuat tidak semua produk dapat ditampilkan kepada target pasarnya, hanya produk2 unggulan yang dikira dapat dikonsumsi oleh pasar yang besar lha yang akan disuguhkan.
Tapi sekarang berbeda, dengan adanya internet membuat biaya untuk media produksi dan distribusi jauh lebih rendah yang membuat suatu perusahaan mampu menyuguhkan produk dengan lebih banyak pilihan. Kita bandingkan suatu toko buku yang besar palingan hanya mampu menampung ribuan buku saja (hanya jenis buku yang dianggap dapat menjadi laris yang dijual di sini), dibandingkan dengan Amazon.com yang menjual jutaan jenis buku, karena biaya stok toko buku jauh lebih tinggi dibandingkan Amazon yang hanya menyimpan database buku2 tersebut dalam bentuk digital / bits.
Chris Anderson, dalam bukunya The Long Tail: How Endless Choice Is Creating Unlimited Demand, menjelaskan bahwa ada 3 faktor yang dapat menyebabkan peralihan ini, yaitu:
  1. Mendemokrasikan alat-alat produksi
  2. Dahulu alat-alat produksi hanya dapat diakses dan digunakan oleh kalangan produser profesional saja, tetapi sekarang alat-alat produksi ini dapat diakses oleh banyak orang dan melahirkan jutaan produser amatir. Contoh: Untuk membuat suatu film, dulu hanya sedikit orang yg bisa melakukan ini, tapi sekarang dengan banyaknya aplikasi / software komputer untuk membuat film, hal ini jadi dapat dilakukan oleh banyak orang, walapun tentu dengan hasil kualitas yang berbeda. Sehingga banyak orang secara tidak langsung telah menjadi produser amatir dan menghasilkn informasi yang benar2 beragam.; Wikipedia.com juga merupakan contoh lain dari demokrasinya alat2 produksi, dulu ensiklopedia hanya dibuat oleh orang2 berpengaruh dan sangat pintar, tapi dengan Wikipedia.com, semua orang dapat membuat suatu ensiklopedia tentang sesuatu, yang di mana kebenarannya memang belum tentu terbukti karena semua informasi ini dihasilkan oleh para produser amatir. Hasil dari semakin banyaknya alat-alat produksi adalah semakin panjang “Long Tail” nya.
  3. Mendemokrasikan alat-alat distribusi
  4. Yang dimaksud di sini adalah berkembangnya proses distribusi sehingga mempermudah pengaksesan terhadap suatu ‘niche’. Yang terjadi di sini adalah munculnya perusahaan2 yang menjadi agregat / kumpulan terhadap suatu produk. Dengan tersentralisasinya produk2 tersebut membuat biaya menurun sehingga memungkinkan lebih banyak lagi produk yang disuguhkan, dan juga memudahkan orang untuk mengakses produk2 tersebut karena sudah terkumpul di suatu tempat. Contohnya: Amazon dan eBay sebagai tempat berkumpulnya produk-produk fisik, Netflix (film), iTunes (musik), Google dan Wikipedia (informasi). Jadi dengan semakin mudahnya akses terhadap ‘niche’, membuat konsumsi produk “Long Tail” semakin banyak.
  5. Menghubungkan persediaan dengan pemintaan.
  6. Dengan semakin panjang ‘long tail’ membuat makin banyak pilihan bagi para pengguna. Dan terkadang ini malah membuat bingung, oleh karena itu dibutuhkan suatu proses penyaringan yang dapat menghubungkan apa yang diinginkan oleh pengguna terhadap produk yang memang sesuai dengan kebutuhannya. Contoh: Google.com, menyaring sekian banyak informasi dari tiap website dan menyuguhkan bagi kita yang menurut Google paling relevan dengan yang kita butuhkan.
Faktor Bisnis Contoh
Demokrasi alat produksi Long Tail produser, pembuat alat produksi Video kamera digital, software video dan musik editor, aplikasi blogging
Demokrasi alat distribusi Long Tail agregat / kumpulan Amazon, eBay, iTunes, Netflix
Terhubungnya persediaan dengan permintaan Long Tail filter / penyaring Google, blogs, rekomendasi, dan daftar penjualan terbaik
Ada sembilan aturan untuk menciptakan “Long Tail” agregat yang berhasil:
    Turunkan biaya
  1. Pindahkan inventori menjadi tersentralisasi atau bahkan hilangkan inventori fisik dan ubah dengan inventori digital atau database saja.
  2. Biarkan pengguna yang melakukan pekerjaan. Contoh: produk2 di eBay dan informasi2 di Wikipedia disubmit oleh para pengguna.
  3. Berpikir ‘Niche’
  4. Satu metode distribusi tidak berlaku untuk semua. Banyak saluran distribusi merupakan satu-satunya cara untuk mencapai pasar yang potensial. Jadi buatlah variasi metode distribusi.
  5. Satu produk tidak berlaku untuk semua. Satu produk cocok untuk satu orang, banyak produk cocok untuk banyak orang. Jadi buatlah variasi produk.
  6. Satu harga tidak berlaku untuk semua. Tiap orang berani membayar harga yang berbeda2 untuk produk yang sama dengan berbagai alasan. Jadi buatlah variasi harga.
  7. Hilang Kendali
  8. Berbagi informasi. Semakin banyak informasi semakin baik, tetapi hanya jika dengan informasi tersebut dapat membantu pengguna untuk mengambil keputusan bukan malah menambah kebingungan.
  9. Berpikir “dan”, bukan “atau”. Dengan semakin rendahnya biaya penyimpanan dan distribusi, membuat kita dapat menyuguhkan lebih banyak barang. Jadi daripada harus memilih satu produk atau produk yang lain, mengapa tidak produk yang satu dan juga produk yang lain sekalian.
  10. Mempercayai pasar untuk melakukan pekerjaan kita. Daripada harus menebak2 apa yang diinginkan pasar, kita dapat melempar semuanya pada pasar dan melihat apa yang terjadi, membiarkan pasar sendiri yang menilai. Jadi jangan menebak, tapi ukur dan tanggapi.
  11. Mengerti kekuatan dari ‘gratisan’. Dengan banyaknya kompetisi, pengguna cenderung mencari produk yang termurah atau bahkan gratis. Jadi dengan memberikan sesuatu yang gratis dan bermanfaat, dapat menarik perhatian pasar yang dituju.
Tidak terasa sudah cukup panjang juga artikel kali ini, semoga dengan artikel kali ini dapat mengubah paradigma anda tentang target market kita jaman sekarang.

By : Arlitha Mahesa
»»  lanjut bacanya....