Dalam surat al a'roof ayat 16 di abadikan satu kejadian, Iblis menjawab: "Karena
Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan
(menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, (7 :16). Ayat
ini memperlihatkan kepada kita kesungguhan Iblis dan balatentaranya syaitan
dalam menghalangi manusia dari jalan yang lurus. Jalan yang lurus, adalah
petunjuk Allah bagi manusia yang meng-inginkan keselamatan dan kebaikan dalam
kehidupan dunia dan akhirat.. Salah satu pentunjuk Rasulullah saw yang
berkaitan dengan jalan yang lurus bagi manusia, adalah menikah. Menikah adalah
salah satu sunnah Rasulullah saw. sebagaimana sabda Beliau “..aku sendiri salat
dan tidur, berpuasa dan berbuka serta menikahi wanita! Barangsiapa yang tidak
menyukai sunah-ku, maka ia bukan termasuk golonganku. (Shahih Muslim)
Lalu apa kaitannya, antara menikah dan kesungguhan iblis dalam mengganggu
anak adam dari jalan yang lurus…? Hal ini bisa kita ketahui dari salah satu
sabda Rasulullah saw “Barangsiapa menikah maka dia telah menyelamatkan separuh
dari agamanya, karena itu hendaklah dia bertakwa kepada Allah dalam memelihara
yang separuh lagi. (HR. Al Hakim dan Ath-Thahawi). Menikah, sebagaimana sabda
Rasulullah....akan melindungi separuh dari urusan agama seseorang, dan Iblis,
sangat tidak suka apabila anak adam menyelamatkan setengah dari urusan
agamanya, maka, dalam satu riwayat dikatakan, bahwa salah satu godaan yang
sangat di sukai oleh iblis adalah ; ketika syaitan menggangu keharmonisan rumah
tangga hingga membuatnya mereka bercerai, memperindah hubungan sebelum menikah
seperti, pergaulan bebas, berpacaran tanpa batasan syariat, bahkan perzinahan.
Tentunya, salah satu tujuan mengapa hal ini disukai oleh iblis dan syaitan,
agar mereka tidak segera melangsungkan pernikahan, tetapi berlama-lama dalam
melakukan perbuatan dosa, yang dipandang indah. Hal ini sebagaimana firman
Allah dalam surat al an 'aam ayat 142 “..dan janganlah kamu mengikuti
langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu”.
Tetapi… ingatlah, bahwa setan akan berusaha sekuat tenaga...ya sekuat
tenaga.. dalam menghalangi manusia untuk mendapatkan kebahagiaan dalam
kehidupan rumah tangga.. setan akan senantiasa sabar menanti setiap kesempatan
yang ada dan selalu berusaha masuk dalam diri baik suami dan istri ketika salah
satu dari mereka lupa berdzikir kepada Allah… Inilah hal yang pertama yang
perlu di waspadai bagi dua insan yang akan melangsungkan pernikahan, maupun
mereka yang sedang menjalani bahtera pernikahan. Bahwa, ada syaitan yang
senantiasa mengganggu dan mengintai keharmonisan hubungan rumah tangga. Hal
kedua yang perlu kita ketahui adalah; tujuan dari pernikahan itu sendiri.
Sesungguhnya, dalam prakteknya, antara pernikahan dan hidup bersama tidaklah
jauh berbeda. Perbedaan mendasar antara kedua hubungan itu adalah tujuan dan
komitmen.
Dalam pernikahan, komitmen kedua insan disandarkan kepada Allah dan aturan
agama, sedangkan tujuannya dari pernikahan adalah sebagai sarana ibadah.
Sedangkan dalam hidup bersama, salah satu tujuannya adalah semata-mata pada
pemenuhan pada berbagai kebutuhan individu yang harus dipenuhi. Pernikahan
dalam islam, yang sesuai dengan contoh Rasulullah saw, adalah pernikahan yang
didasari dengan komitmen kepada Allah. Dan wujud dari komitmen kepada Allah
tersebut adalah dengan menggunakan aturan dan petunjuk Allah dalam menjalani
kehidupan berumah tangga. Karena dasar itulah, selama mereka menjalankan hak
dan kewajiban mereka sebagai suami dan istri yang patuh pada aturan Allah dan
sunnah Rasul-nya, keduanya akan mendapatkan pahala.... Salah satu hikmah
diturunkannya aturan dalam pernikahan, bertujuan agar, mereka dapat memperoleh
kehidupan yang harmonis dalam rumah tangga.
Harmoni, hanya akan terjadi jika ada perbedaan, ilustrasi sederhana..
seperti 12 nada yang berbeda satu dengan yang lainnya. 12 nada akan menjadi satu
susunan komposisi atau lagu yang harmonis, ketika 12 nada tersebut mengikuti
aturan yang dibuat oleh sang pencipta lagu. Hal ini, tak ubahnya dengan
pernikahan...Harmoni dalam rumah tangga hanya akan dicapai jika keduanya tunduk
kepada aturan dan petunjuk Allah...Setidaknya, bagi mereka yang beriman, ketika
mereka menikah Allah menjamin bagi para wanita agar mereka mendapatkan suami
yang berakhlaq seperti Rasulullah atau orang-orang yang sholeh.
Demikian pula
dengan kaum pria, Allah menjamin agar mereka mendapatkan istri yang sholehah,
sebagaimana istri Rasulullah dan kaum muslimah yang sholehah. Insya Allah jika
aturan Allah dalam rumah tangga dapat ditegakkan, maka Allah menjanjikan
kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan warahmah.. rumah tangga yang
memberikan kententraman, penuh dengan kasih dan sayang.. yang sekaligus menjadi
pelindung yang kokoh dari komitmen iblis dalam menghalangi manusia dari jalan
yang lurus... Jalan lurus melalui pernikahan yang diberkahi, yang sesungguhnya
dapat menyelamatkan separuh dari urusan agama....
Wallahu’alam...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusinsya allah ridho mas ,, tp saya blum memikirkan tentang pernikahan... byk alasan yg mesti saya pertimbangkan. orang tua , adik ,karir jg kuliah jd alasan terpenting saya utk saat nii ..
Hapusbkn mengesampingkan niat suci sampean,tp maaf utk wktu dkt ini saya blum bisa :) ,kita berteman jg gpp khan? silaturahim itu gada putusnya :)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus