11 November 2011

Tentang Pernikahan


Dalam surat al a'roof ayat 16 di abadikan satu kejadian, Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus,  (7 :16). Ayat ini memperlihatkan kepada kita kesungguhan Iblis dan balatentaranya syaitan dalam menghalangi manusia dari jalan yang lurus. Jalan yang lurus, adalah petunjuk Allah bagi manusia yang meng-inginkan keselamatan dan kebaikan dalam kehidupan dunia dan akhirat.. Salah satu pentunjuk Rasulullah saw yang berkaitan dengan jalan yang lurus bagi manusia, adalah menikah. Menikah adalah salah satu sunnah Rasulullah saw. sebagaimana sabda Beliau “..aku sendiri salat dan tidur, berpuasa dan berbuka serta menikahi wanita! Barangsiapa yang tidak menyukai sunah-ku, maka ia bukan termasuk golonganku. (Shahih Muslim)

Lalu apa kaitannya, antara menikah dan kesungguhan iblis dalam mengganggu anak adam dari jalan yang lurus…? Hal ini bisa kita ketahui dari salah satu sabda Rasulullah saw “Barangsiapa menikah maka dia telah menyelamatkan separuh dari agamanya, karena itu hendaklah dia bertakwa kepada Allah dalam memelihara yang separuh lagi. (HR. Al Hakim dan Ath-Thahawi). Menikah, sebagaimana sabda Rasulullah....akan melindungi separuh dari urusan agama seseorang, dan Iblis, sangat tidak suka apabila anak adam menyelamatkan setengah dari urusan agamanya, maka, dalam satu riwayat dikatakan, bahwa salah satu godaan yang sangat di sukai oleh iblis adalah ; ketika syaitan menggangu keharmonisan rumah tangga hingga membuatnya mereka bercerai, memperindah hubungan sebelum menikah seperti, pergaulan bebas, berpacaran tanpa batasan syariat, bahkan perzinahan. Tentunya, salah satu tujuan mengapa hal ini disukai oleh iblis dan syaitan, agar mereka tidak segera melangsungkan pernikahan, tetapi berlama-lama dalam melakukan perbuatan dosa, yang dipandang indah. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam surat al an 'aam ayat 142 “..dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu”.

Tetapi… ingatlah, bahwa setan akan berusaha sekuat tenaga...ya sekuat tenaga.. dalam menghalangi manusia untuk mendapatkan kebahagiaan dalam kehidupan rumah tangga.. setan akan senantiasa sabar menanti setiap kesempatan yang ada dan selalu berusaha masuk dalam diri baik suami dan istri ketika salah satu dari mereka lupa berdzikir kepada Allah… Inilah hal yang pertama yang perlu di waspadai bagi dua insan yang akan melangsungkan pernikahan, maupun mereka yang sedang menjalani bahtera pernikahan. Bahwa, ada syaitan yang senantiasa mengganggu dan mengintai keharmonisan hubungan rumah tangga. Hal kedua yang perlu kita ketahui adalah; tujuan dari pernikahan itu sendiri. Sesungguhnya, dalam prakteknya, antara pernikahan dan hidup bersama tidaklah jauh berbeda. Perbedaan mendasar antara kedua hubungan itu adalah tujuan dan komitmen. 

Dalam pernikahan, komitmen kedua insan disandarkan kepada Allah dan aturan agama, sedangkan tujuannya dari pernikahan adalah sebagai sarana ibadah. Sedangkan dalam hidup bersama, salah satu tujuannya adalah semata-mata pada pemenuhan pada berbagai kebutuhan individu yang harus dipenuhi. Pernikahan dalam islam, yang sesuai dengan contoh Rasulullah saw, adalah pernikahan yang didasari dengan komitmen kepada Allah. Dan wujud dari komitmen kepada Allah tersebut adalah dengan menggunakan aturan dan petunjuk Allah dalam menjalani kehidupan berumah tangga. Karena dasar itulah, selama mereka menjalankan hak dan kewajiban mereka sebagai suami dan istri yang patuh pada aturan Allah dan sunnah Rasul-nya, keduanya akan mendapatkan pahala.... Salah satu hikmah diturunkannya aturan dalam pernikahan, bertujuan agar, mereka dapat memperoleh kehidupan yang harmonis dalam rumah tangga. 

Harmoni, hanya akan terjadi jika ada perbedaan, ilustrasi sederhana.. seperti 12 nada yang berbeda satu dengan yang lainnya. 12 nada akan menjadi satu susunan komposisi atau lagu yang harmonis, ketika 12 nada tersebut mengikuti aturan yang dibuat oleh sang pencipta lagu. Hal ini, tak ubahnya dengan pernikahan...Harmoni dalam rumah tangga hanya akan dicapai jika keduanya tunduk kepada aturan dan petunjuk Allah...Setidaknya, bagi mereka yang beriman, ketika mereka menikah Allah menjamin bagi para wanita agar mereka mendapatkan suami yang berakhlaq seperti Rasulullah atau orang-orang yang sholeh. 

Demikian pula dengan kaum pria, Allah menjamin agar mereka mendapatkan istri yang sholehah, sebagaimana istri Rasulullah dan kaum muslimah yang sholehah. Insya Allah jika aturan Allah dalam rumah tangga dapat ditegakkan, maka Allah menjanjikan kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan warahmah.. rumah tangga yang memberikan kententraman, penuh dengan kasih dan sayang.. yang sekaligus menjadi pelindung yang kokoh dari komitmen iblis dalam menghalangi manusia dari jalan yang lurus... Jalan lurus melalui pernikahan yang diberkahi, yang sesungguhnya dapat menyelamatkan separuh dari urusan agama....

Wallahu’alam...

6 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. insya allah ridho mas ,, tp saya blum memikirkan tentang pernikahan... byk alasan yg mesti saya pertimbangkan. orang tua , adik ,karir jg kuliah jd alasan terpenting saya utk saat nii ..

      bkn mengesampingkan niat suci sampean,tp maaf utk wktu dkt ini saya blum bisa :) ,kita berteman jg gpp khan? silaturahim itu gada putusnya :)

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

Biasakan Comment Yah ... You'll Never Walk Alone