17 April 2012

Solusi bagi Hati yang Galau


Siapa yg lagi galau, pernah merasakan galau, atau saat nii lagi galau??? Tentu kita semua pernah kan, ??? lalu apa sih galau itu??? Galau adalah buah atas ketidakpastian pendirian dan sikap, sehingga fikiran terbang mencari jenis kenyamanan seadanya, kelamaan bisa berkerak dan sulit dihilangkan, ada yang menyebutnya futur…Ini memang virus yang lagi musim, ya kalau dibilang futur, kita memang tidak bisa menafikan hal itu, namun kita bisa melihat penyebabnya. kacau nih kalau seperti ini, harusnya kita baca qur'an berlembar-lembar, jadi malah update ribuan status perasaan... mending updatenya tentang ayat Qur'an atau hadist, tapi ya biasalah ga jauh dari C.I.N.T.A juga G.A.LA.U tingkat”an dr nasional ampe dewa … ( gaya ababil itu mah :p ) … bukannya curhat sm yg punya kehidupan malah curhat di facebook biar smua org tahu kl kita lg galau … Pernahkah kita curhat sama Allah yg pnya kehidupan kita??? “Datangilah tempat yang Alquran sering dibacakan. Kamu duduk dan simak bacaannya. Niscaya kamu akan dapati ketenangan. Lalu, datangi tempat-tempat yang kamu diajak untuk mengingat dan menyebut Allah dan akan bertambah ilmumu. Terakhir, datangi alas sajadahmu di keheningan malam dan mengadulah kepada Rabb Pengatur hidupmu.”
Apa penyebabnya, Ada sebuah ayat yang begitu mendalam :

?"Dan janganlah kamu seperti orang-orang yg lupa kepada Allah, sehingga Allah menjadikan mereka lupa akan diri sendiri. Mereka itulah orang yg fasik"
(Alhasyr : 19)

MasyaAllah... begitu sombongkah diri kita ini sehingga melupakan Sang Khalik ? Sekejap pun tidak pantas kita melupakan-Nya, wajar seandainya rasa bingung terhadap diri kita sendiri melanda, ya bisa jadi disebabkan karena kita lupa dalam mengingat-Nya. Solusinya adalah kita harus kembali mengingat Allah. Memohon ampun ketika perasaan yang terombang ambing itu mendera, kemudian menjauhi ketidak manfaatan. Masih ingatkah dengan lagu Tombo Ati ? ya… Syair Tombo Ati adalah ciptaan Sunan Bonang, salah satu Wali Songo. Dahulu syair dengan bahasa Jawa tersebut seringkali ditembangkan oleh jamaah langgar (masjid kecil) di daerah Jawa Tengah dan Timur saat menanti iqomah tiba. Kini, syair tersebut kembali terkenal, terdengar melalui radio dan televisi, didendangkan dan diperkenalkan kembali oleh budayawan, Emha Ainun Najib (Cak Nun) dan penyanyi lagu islami terkenal, Opick.

Tombo Ati iku limo perkorone (Obat hati itu ada lima macam)
Kaping pisan moco Kuran lan maknane (
Nomor satu, membaca Al Quran dengan maknanya)
Kaping pindo sholat wengi lakonono (
Nomor dua, sholat malam dirikanlah)
Kaping telu wong kang soleh kumpulono (
Nomor tiga, berkumpullah dengan orang sholeh)
Kaping papat wetengiro ingkang luwe (
Nomor empat, perutmu dilaparkan/perbanyaklah berpuasa)
Kaping limo zikir wengi ingkang suwe (
Nomor lima, dzikir malam perpanjanglah)
Salah sawijine sopo biso ngelakoni (Salah satunya siapa bias menjalani)
Mugi-mugi Gusti Allah nyembatani (Moga – moga Allah SWT mencukupi)

Syair tersebut penuh dengan nasihat dan petunjuk bagi orang-orang yang kehidupannya terasa dipenuhi dengan masalah. Tapi, sayang sekali maknanya yang dalam seringkali terlewatkan begitu saja. Walaupun dinyanyikan berulangulang oleh pengamen jalanan di bus dan angkutan umum dengan khidmat mendayu,untuk mengingatkan dan menasihati, kita – para penumpang, kerap terlena ,tenggelam dalam ‘masalah’ masing-masing.  Mendengar tapi seolah-olah tuli, banyak hati yang telah ditutup dan dikunci oleh Allah SWT sehingga tidak bisa lagi menerima petunjuk dari syair tersebut. Terkait dengan hati, ada beberapa ayat Al-Quran dan Hadits berikut, yang maknanya adalah bahwa semua permasalahan manusia berpangkal dari hati (al-qalb).

"Sesungguhnya orang-orang kafir sama saja bagi mereka apakah kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan,mereka tidak juga akan beriman. Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup.Dan bagi mereka siksa yang amat berat." (QS Al-Baqarah: 6-7).

Sesuai dengan artinya, al-qalb adalah bolak-balik – gampang berubah ,senantiasa berkembang, dan pasangsurut, sehingga hati perlu dijaga dengan baik. Jika tidak, hati akan berubah menjadi sakit (al-qalb al-maridh), bahkan hati bisa menjadi mati, yang mengeras melebihi kerasnya batu. Seperti yang diterangkan dalam Al Quran Surat Al Baqarah ayat 74, Allah SWT berfirman:

"Kemudian setelah itu hati kalian menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal diantara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang meluncur jatuh karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-sekali tidak lengah dari apa yang kalian kerjakan."

Rasulullah SAW bersabda: "Dalam tubuh manusia ada segumpal daging,apabila ia baik, maka baik pula seluruh tubuhnya; dan jika ia rusak, maka rusak  pula seluruh tubuhnya. Ketahuilah, itulah hati." (HR. Bukhori). 

Ayat dan Hadist tersebut menjelaskan kenapa dalam masyarakat modern begitu banyak manusia yang memiliki pikiran cerdas, tetapi akhirnya menjadi orang gagal, menjadi orang yang bermasalah. Itu karena mereka memiliki hati yang sakit. Kemampuan indera yang ada di dalam hatinya menjadi lemah, hati tidak bisa melihat lagi sesuatu dalam bentuk yang sebenarnya, hati menjadi galau dan risau. Dan yang lebih fatal, hati menjadi mati, menjadi buta, tuli, bisu, dan lumpuh. Tidak bisa lagi membedakan antara kebenaran, kesesatan, ketakwaan, kemaksiatan, dan lain sebagainya. Selanjutnya mengutip sebuah riwayat sahabat Rasulullah SAW yang bernama Ibnu Mas'ud, salah satu orang yang pertama masuk Islam. Pada suatu ketika datanglah seseorang kepada sahabat tersebut meminta nasehat, katanya: "Wahai Ibnu Mas’ud,berilah nasehat yang dapat kujadikan obat bagi jiwaku yang sedang gelisah. Dalam beberapa hari ini, aku merasa tidak tenteram, jiwaku gelisah dan fikiranku kusut, makan tak enak, tidurpun tak nyenyak.”

Maka Ibnu Mas’ud menasehatinya, katanya: ”Kalau penyakit itu yang menimpamu,maka bawalah hatimu mengunjungi tiga tempat, yaitu ketempat orang membaca Al Quran, engkau baca Al Quran atau engkau dengar baik-baik orang yang membacanya; atau engkau pergi ke pengajian yang mengingatkan hati kepada Allah; atau engkau cari waktu dan tempat yang sunyi, disana engkau berkhalwat menyembah Allah, umpama di waktu tengah malam buta, di saat orang sedang tidur nyenyak, engkau bangun mengerjakan shalat malam, meminta dan memohon kepada Allah ketenangan jiwa, ketentraman pikiran dan kemurnian hati. Seandainya jiwamu belum juga terobati dengan cara ini, engkau minta kepada Allah, agar diberi-Nya hati yang lain, sebab hati yang kamu pakai itu, bukan lagi hatimu." Itulah yang kemudian dibuat syairnya oleh  Sunan Bonang dalam tembang Tombo Ati (Obat Hati). Untuk mengobati hati yang galau, hati yang sakit seperti kegelapan, dan untuk menghilangkannya mari kita semua untuk menyalakan lampu. Manusia harus melepaskan kegalauan hatinya, yaitu dengan mempraktekan syair  Tombo Ati dalam kehidupan, sehingga menjadi obat bagi berbagai penyakit hati yang mudah hinggap.

Ada banyak hikmah yang didapatkan dengan kita melakukan “Tombo ati” diantaranya :

Pertama, ilmu dan pengetahuan kita semakin bertambah. Hal yang tidak bisa dimungkiri adalah sering kali masalah menghimpit kita dan sulit menemukan cara menyikapi dan penyelesaiannya. Boleh jadi lantaran keterbatasan ilmu dan pengetahuan kita. 

Kedua, iman terjaga dan bertambah kuat. “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka karenanya dan hanya kepada Rabb mereka, mereka bertawakkal.” (QS al-Anfal (8:2).

Ketiga merintih dalam doa, maknanya supaya keluhan kita didengar. Itu artinya kita kecil, bodoh dan teramat banyak kekurangan. Karenanya, duduk di majelis zikir dan ilmu, pada gilirannya mampu membekap kesombongan kita.

Keempat, berkumpul dengan orang saleh. Insya Allah, mereka yang hadir di majelis zikir atau ilmu adalah para perindu, pemburu kasih sayang, dan rida Allah. Mereka adalah orang-orang yang ingin hidupnya bermakna dan bahagia dunia akhirat. Nabi SAW bersabda, “Saat orang-orang saleh berkumpul dan menyebut Allah, malaikat mengepakkan sayapnya dan menaungi mereka dengan untaian doa: “Ya Allah rahmati mereka dan ampuni mereka.”

Semoga dengan melakukan salah satunya, Insya Allah Yang Maha Kuasa memberkati kita semua. Aamiin Ya Robbal ‘Aalamiin. Semoga tulisan ini bermanfaat utk smua …

»»  lanjut bacanya....